Archive for 2012
Posted by Syarofina
Pemuda saat ini adalah pemimpin di masa depan. Seperti apa masa depan ditentukan dari sekarang. Olehku, olehmu, oleh kita para pemuda. Dan bukan sembarang pemuda yang dapat membawa negeri ini menjadi lebih baik. Ialah pemuda muslim yang mampu mewujudkannya. Yang lisannya basah oleh tasbih. Tangan dan kakinya sibuk berkarya. Karena baginya hidup adalah kemuliaan. Tiada kerugian baginya karena semuanya untuk Alloh. Seluruh bagian hidupnya adalah kebaikan. Ketika susah ia bersabar dan ketika lapang ia bersyukur. Keyakinan bahwa Alloh bersamanya tertanam kuat dalam dada. Ialah yang akan merubah negeri ini menjadi lebih baik. Karena pemua saat ini adalah pemimpin masa depan.
Tai you ga nishi no, tai you ga nishi no, suiheiseng ni sizunda toki 2x
Watashi wa jibun no sitekita koto hitotsu-hitotsu o omoi dasitemita
Reff :
Kamisama, yoruga otozureta toki
Kamisama, tai you ga sizumu to doujini
Jibun ga nandomo kurikaesitekita ayamichi o kuyande
Noitemo douka oyurushi kudasai
*Ketika matahari terbenam di ufuk barat
Ku mencoba mengingat satu-persatu
Apa yang telah kuperbuat hingga kini
Reff.
Tuhan, ketika malam tiba
Tuhan, bersamaan dengan tenggelamnya mentari
Aku menangis menyesali dosa-dosa
Yang telah berulangkali kuperbuat
Maka ampunilah aku..*
-edCoustic-
Posted by Syarofina
Posted by Syarofina
sumber gambar: http://joelrunyon.com/two3/40-degrees-and-rainy-with-100-chance-of-windsprints
Posted by Syarofina
Posted by Syarofina in pengalaman, refleksi
sewaktu buka-buka koleksi buku lama, tiba-tiba nemu kertas dan isinya,,,, (silakan baca sendiri )
Posted by Syarofina
@syarofina hohoho.. sip2.. semangat mbaaak! yang diomongin ke aku juga jangan cuman ngomong doang yaa! :p
Sebaris kalimat yang sebenarnya biasa saja. Tapi itu bermakna dalam buatku. Aku jadi teringat pada hal yang -entah berapa lama- kulupakan. Hal yang pernah -dan masih- menjadi obsesi dan targetku. Dan pagi ini aku diingatkan kembali pada hal itu. Impian indah yang selalu terbayang dan belum juga dapat terealisasikan bahkan jauh dari kata hampir sekalipun. Pun jika proses menuju keberhasilan itu diprosentasekan itu baru mencapai angka 15% dan itu pun sepertinya saat ini angka itu berkurang :(
Rasanya rindu punya kesempatan untuk mengejar hal itu. Bukan berarti sekarang tidak ada kesempatan. Hanya saja mungkin aku yang tidak meletakkan itu pada prioritas yang pantas didahulukan. Mungkin aku merasa terlalu sayang -atau malas- untuk meluangkan waktu sejenak untuk menekuninya. Dan rasanya sedih ketika sadar kalau hal itu kian jauh dari genggaman ini.
Pagi ini aku diingatkan kembali dan tersadar, itu masih mungkin teercapai. Masih bisa. Sangat bisa. Yang jadi permasalahan MAU atau TIDAK MAU. Mau bersusah payah untuk mencapainya? Mau berjibaku dengan waktu yg sedikit dan meluangkannya? Mau tetep konsisten dan tidak putus semangat di tengah jalan? Mau tetap berjalan selangkah demi selangkah, kata demi kata, baris demi baris, lembar demi lembar sampai semua itu menjadi utuh? Maukah bersusah payah payah untuk melakukan itu semua? Ataukah memilih untuk seperti ini saja. Itu pilihan dengan konsekuensi masing-masing :)
Niat harus diperbaharui kembali nih. Semangat yang sempat meredup harus diperbesar dan dijaga nyalanya agar tidak padam di tengah-tengah. Perjalanan masih panjang. Pun ketika itu tercapai bukan berarti selesai tapi justru semakin berat. Karena menjaganya justru lebih berat dari sekedar membaca dan mengumpulkannya dalam memori sebagai sebuah ingatan. Selain itu, pemahaman dan pengamalan juga menjadi tuntutan. tapi itu tidak akan menjadi beban -seharusnya- ketika itu semua adalah rutinitas yang dijalani setiap hari. bukan suatu paksaan yang bahkan dilakukan dengan hati yang menggerutu. Ini akan ringan ketika dilakukan hanya karenaNya. Maka senyumanlah yang akan mengiringi perjalanan perjuangan untuk mencapainya.
Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan peringatan untukku lewat jalan yang tidak aku sangka. Dengan cara yang manis tapi itu mengena. Terima kasih untuk anak kedokteran yang sudah menjadi perantara untuk mengingatkanku. Tunggulah aku akan menyusul. Cita-cita itu masih sama dan belum berubah. Dan aku percaya ketika kemauan kuat dibarengi usaha dan do'a yang tidak putus maka Alloh akan memberikannya. :)
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR. Muslim)
senyuman itu tetep terukir
tidak dulu, kemarin, sekarang
atau mungkin esok
tidak ada yang berubah
entah karena apa
tapi senyuman itu tetap
Posted by Syarofina
Posted by Syarofina
Apakah ketika menghilang, semua masalah akan selesai?
Tidakkah kau lihat ada sesuatu yang lebih besar dan berharga dibaliknya?
Bukankah janjiNya benara?
Dia tidak akan membebani di luar kemampuan
Disetiap kesulitan selalu teriring kemudahan
Tidak akan seseorang dinyatakan beriman sebelum Dia mengujinya
Lupakah bahwa semua milikNya?
Cukuplah menggantungkan semua padaNya
Dan semua akan baik-baik saja :)
Percayalah :))
-refleksi untuk diri sendiri dan juga seseorang yang merasakan hal yang sama-
Garda 13. Nurtanio Pringgoadisryo |
terimakasih banyak atas kado dan suratnya :)
Posted by Syarofina in keluarga, pengalaman, surat, teknik, ucapan
disinilah aku kini
diantara kekasih hati
ladang pahala itu menyambutku
mengabarkan berjuta kebaikan
menunggu kata sepakatku
untuk meyambut seruan itu
maafkan aku yang selalu menyakitimu
menerbitkan kegundahan dan kekhawatiran
menghilangkan senyum dari wajah bersahajamu
mengusik ketenangan hidupmu
pun menambah beban pada pundak kokoh itu
umi, abi, maafkan putrimu ini yang terlampau sering menyakiti hati kalian,,,
Posted by Syarofina in pengalaman, refleksi
Tegas dan nyata
Hitam dan putih
Baik dan buruk
Buram dan bias
Bagai kabut senja
Semakin hilang ketika dekat
Dan itu bukan salah siapapun
Itu karena diriku sendiri
Sejatinya ia ada
Tetap dan tidak berbeda
Tidak ada yang berubah
Seperti sedia kala
Tegas dan nyata
maafkan aku.
Alloh, ijinkan aku kembali dalam keadaan terbaik
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah berpadu dalam membela syari’atMu. Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu. Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu. Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin.
Jazakallohu khoirul jaza' untuk sahabat-sahabatku atas kehadiran kalian dalam hidupku.
Kali ini aku ingin menceritakan pengalamanku seminggu lalu tepatnya pada tanggal 1 kemarin. Mungkin bukan cerita yang seru atau bahkan spektakuler namun bagiku penuh makna -agak lebay-. Kejadian ini terjadi dalam perjalanan pulang dari acara gathering IAIC Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang) -bener g ya kepanjangannya itu?-. Jadi, setelah rangkaian acara yang menyenangkan di sela-sela UASku -yang membuatku tidak sanggup belajar untuk hari berikutnya- itu berakhir kami pulang dengan motor. Iring-iringan motor pun mulai bergerak meninggalkan Pantai Parangtritis yang menjadi lokasi gathering kali ini. Karena kakak-kakaknya sudah pulang terlebih dulu, maka iring-iringan ini hanya berisi anak-anak AXIVIC.
Pada awalnya aku termasuk barisan depan dari iring-iringan motor tersebut. Kemudian, aku berhenti sejenak untuk memperbaiki posisi tasku.Setelah itu posisiku berubah menjadi dibelakang. Nomor dua dari belakang tepatnya. Setelah sejenak berjalan meninggalkan pantai, tiba-tiba pada saat melintasi tikungan aku merasakan keanehan pada motorku. tiba-tiba stang motorku terasa berat dan sulit untuk dikendalikan. Aku memperlambat laju motorku. Dan tentu saja itu mengakibatkan aku berada pada urutan terakhir dari iring-iringan tersebut.
Awalnya aku berfikir tas yang aku letakkan di depan mengganggu stang sehingga susah dikendalikan. Tetapi setelah diperhatikan dan posisi tas agak dirubah pun stang masih tetap sulit untuk dikendalikan. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti dan memeriksa apa yang terjadi. Dan. -taraaaaa- ban depan motorku bocor ternyata. :( Perkiraanku tadi benar. Jika bukan karena posisi tas yang mengganggu berarti ban motornya yang bermasalah. Ternyata kemungkinan kedualah yang terjadi.
Dari mulai awal kejadian ini aku benar-benar merasa semuanya Alloh yang mengatur. Mungkin, jika dilihat dari sisi ban motorku yang bocor perjalananku menjadi tidak menyenangkan. Ya, itu benar. Aku ditinggal oleh rombongangan -karena tidak ada yang sadar- kecuali temanku yang sedang berhenti karena entah karena alasan apa. Ban motor bocor yang berarti keluar uang untuk membayar biaya tambal ban plus bonus menuntun motor ke tempat tambal ban terdekat. Satu lagi, jadi terlambat dari janjiku untuk menemui salah seorang temanku.
Aku, percaya memang semuanya Alloh yang mengatur. Dan aku merasakan benar hal itu. Pada saat itu aku tidak sendirian tapi bersama seorang temanku sehingga ada teman yang bisa diajak berbincang dan membuatku tidak sempat mengeluh. Selain itu, dia bahkan dengan sigapnya segera mencari tempat tambal ban terdekat. Alhamdulillah tempat tambal ban itu tidak terlampau jauh dari tempat aku berhenti dan mulai menuntun motorku. Satu lagi hal yang kusyukuri adalah keberadaan 2 temanku yang lain yang kemudian bersedia meenggantikanku menuntun motor :D. Aku bertukar motor dengannya. Dia menuntun motorku dan aku membawa motornya -yang baik-baik saja tentunya-.
Hal lain yang seolah "kebetulan" -karena pasti semuanya telah diatur Alloh- adalah waktu zhuhur yang tiba pada saat sedang menambal ban itu. Andaikata aku tetap bersama rombongan tadi mungkin aku tidak akan melaksanakan sholat zhuhur pada awal waktu. Dan ini menjadi hal lain yang aku bersyukur karenanya. Selain itu, karena sholat zhuhur ini pula aku menyadari keberadaan dan posisi pastiku serta jalan mana yang paling cepat untuk kembali ke Jogja. Sebelumnya aku buta arah dan hanya mengikuti rombongan sehingga tidak tahu pasti jalan yang diambil karena jarang melewati jalan tersebut.
Setelah sholat dan motor selesai ditambal, kami melanjutkan perjalanana dengan rute yang berbeda dengan rombongan pertama tadi. Mereka mengambil jalan memutar lewat Pantai Depok sedang kami memilih untuk kembali ke jalan utama masuk ke Pantai Parangtritis.Dalam perjalanan pulang ini sempat terlintas dalam pikiranku, mungkin memang sudah seharusnya ban motorku bocor karena dengan begitu aku bisa sholat zhuhur tepat waktu dan sampai di Jogja lebih cepat daripada jika aku harus berjalan memutar lewat Pantai Depok.
Tidak berhenti sampai di sini aku merasakan kuasaNya dan meyakinkanku bahwa semua ini memang karenaNya dan sudah diatur. Aku tidak jadi terlambat menemui temanku tadi. Walaupun sebelumnya aku sudah mengirimkan pesan yang menginformasikan keadaanku dan permohonan maaf karena aku terlambat datang. Tetapi, ternyata Alloh berkehendak lain sehingga beliau yang harus aku temui itu tidak harus menanti lama karena keterlambatanku.
Kunci motor beliau tiba-tiba hilang dan tidak ketemu-ketemu ketika dicari. Akhirnya beliau pergi dengan menggunakan sepeda motor milik temannya. Karena kuncinya yang hilang itulah beliau juga terlambat menemuiku. Tapi, karena keterlambatan itulah aku dan dia tiba pada waktu yang hampir bersamaan. Subhanalloh, memang semuanya Alloh yang mengatur :)
Kejadian hari itu menjadi salah satu pengalamanku yang benar-benar menyadarkanku pada kuasaNya. Dia tidak tidur dan memelihara ciptaanNya. Mengatur segala sesuatu di alam ini. Pun kejadian buruk -menurut kita- juga Alloh yang mengatur. Dan dari setiap kejadian pasti ada hikmah dibaliknya. Belum tentu hal yang buruk menurut kita buruk di hadapanNya begitu pula sebaliknya hal yang menurut kita baik belum tentu yang terbaik dalam pandanganNya. Jadi, jalani saja apa yang terjadi, berusaha untuk tetap tersenyum karena pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian :)
IAIC Joglosemar |
terimakasih AXIVIC dan IAIC Joglosemar yang menyeemarakkan hariku yang suram di tengah UAS. Semoga hasilnya se-semarak hari kemarin :)
Posted by Syarofina in AXIVIC, IAIC, pengalaman, refleksi
Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga
ketika jiwa-jiwa ini gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka,
jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan.
dan terwujudnya cita-cita mereka,
jika memang itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami,
menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami,
dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Betapa berat rasa di hati
ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini,
sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci,
bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu.
Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia, ..
tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.
Yang kami harap adalah :
Terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah-Pencipta Alam Semesta.
perpisahan BEM KMFT 2011 | R-LEd | malam refleksi kebangkitan nasional | penutupan TO1 BEM KMFT UGM
wah, kayaknya belakangan aku jarang baca buku. Padahal ada beberapa buku yang pengen dibaca. Banyak lagi bukunya. Ngaak jadi masalah sih kalo semuanya koleksi pribadi. Ini beberapa koleksinya orang sih,,
1. Api Sejarah Jilid 1 dan 2
Sebenernya udah dibaca sebagian tapi belum diterus-terusin. :D
2. The Swordless Samurai
Buku bagus! Dulu udah pernah baca dan mau baca lagi.
3. Notes from Qotar 2
Karya kakak kelasku nih. Semoga bisa segera nyusul punya karya sendiri juga.Amiin. Udah baca yang seri pertama dan pengen tau yang keduanya.
4. 99 Cahaya di Langit Eropa
Tau ceritanya secara umum tapi belum baca utuh. Ceritanya menarik. Dulu udah baca sebagian tapi berhubung bukunya diminta sama yang punya jadi blm selese bacanya,,hehe
5. The Jacatra Secret
Simbologi. Menceritakan sisi lain Jakarta. Waktu baca, nggak bisa berhenti tapi setelah dihentikan karena ada hal lain yg lebih penting belum megang buku ini lagi.
6. Jalan Cinta Para Pejuang
Awalnya tugas. Tapi setelah dibaca menarik juga. Tinggal dikit lagi yang belum dibaca.
Jadi, ternyata masih ada 7 buku lagi yang masuk daftar buku yang mau aku baca. Kasian buku-bukanya ngantri dengan manis di meja dan nggak disentuh-sentuh. Ada satu novel lagi sih yang udah dibaca tapi belum aku balikin ke pemiliknya.hehe
Oh iya, sekalian mau ngucapin maaf buat para pemilik buku ini yang bukunya aku pinjam sekian lama dan nggak balik-balik. Bukunya aman kok :D. InsyaAlloh sebelum tahun depan udah balik :p
Social Icons
Social Icons
Cari Blog Ini
-
Satu untuk Semua. Semua untuk Satu. Slogan itu sudah sering terdengar. Kalimat itu tidak asing dan barangkali sudah familiar dalam k...
-
@syarofina hohoho.. sip2.. semangat mbaaak! yang diomongin ke aku juga jangan cuman ngomong doang yaa! :p Sebaris kalimat yang sebenarnya...
-
Tidak ada yang melarang orang bermimpi. Seaneh apapun dan semustahil apapun juga sebanyak apapun. Mumpung mimpi masih gratis ya jadi tuli...
-
Bukan tentang jarak yang tercipta Bukan tentang tempat yang berbeda Bukan pula tentang waktu yang berjeda Ini hanya tentang cerita Ujungnya ...
-
Aku memang memiliki dua mata tetapi aku tidak bisa selalu memandang dan memperhatikanmu Aku memiliki dua telinga tetapi aku tidak bisa sela...
-
Semester empat belum genap sebulan berjalan. Kembali merasakan rutinitas yang entah bagaimana aku harus mendeskripsikan. Yang jelas semest...
-
Ketika diniatkan karena Alloh insyaAlloh tidak akan ada kata menyesal Ketika diniatkan karena Alloh tentunya tidak ada kata malas dan...
-
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu...
-
Tuhan.... kalau tak Kau bolehkan aku miliki dia, lalu untuk apa rasa ini Kau cipta? kalau tak Kau bolehkan aku nyatakan cinta, lalu kenapa...
-
sewaktu buka-buka koleksi buku lama, tiba-tiba nemu kertas dan isinya,,,, (silakan baca sendiri ) Sebenernya seingetku ini tulisan ak...