Utuh dan sepenuhnya kali ini aku menghadap. Purna sudah semua
harap. Kukembalikan pada pemilik segala keputusan. Kepasrahan total bulat
kuhimpun dalam diri. Menerima segala putusan terbaik-Nya.
Aku datang untuk mengembalikan semua yang belum menjadi hakku.
Aku datang menitipkan kembali setiap benih yang sempat aku gunakan sebelum
waktunya. Aku kembalikan lagi semua rasa yang sempat dibisikkan setan berkawan
nafsu pada diri ini. Aku kembalikan posisi tertinggi dan kerajaan hati ini pada
kekuasaan-Nya. Aku berusaha kembali menjadikan-Nya penguasa mutlak tiada
banding tiada saing dalam semesta kehidupanku. Maka saksikanlah, ini aku
kembali kepada-Nya.
Tertatih diri ini ini membawa diri. Terluka dalam perjalanan
kembali. Berulang kali jatuh dan bangkit kembali. Sampai pada titik kesadaran
bahwa semua adalah tentang keimanan. Lalu jika aku tidak sepenuhnya percaya
pada-Nya bukankah justru keimananku yang dipertanyakan? Tidak cukup besarkah
kepercayaanmu pada-Nya bahwa semua dari-Nya adalah yang terbaik? Tidakkah kamu
ingin keimananmu dapat menghantarkanmu sampai pada titik kamu bisa tenang dan
damai menjalani kehidupanmu karena kepercayaan penuhmu pada-Nya? Percayalah,
bahkan semua hal tentang hidupmu Dia tahu apa yang terbaik.
Manalah lagi yang lebih menyenangkan dari pada hidup dalam
keridhoan-Nya?
Posted by Syarofina in random, refleksi
Diberdayakan oleh Blogger.
Social Icons
:)
Social Icons
Cari Blog Ini
-
Satu untuk Semua. Semua untuk Satu. Slogan itu sudah sering terdengar. Kalimat itu tidak asing dan barangkali sudah familiar dalam k...
-
@syarofina hohoho.. sip2.. semangat mbaaak! yang diomongin ke aku juga jangan cuman ngomong doang yaa! :p Sebaris kalimat yang sebenarnya...
-
Tidak ada yang melarang orang bermimpi. Seaneh apapun dan semustahil apapun juga sebanyak apapun. Mumpung mimpi masih gratis ya jadi tuli...
-
Bukan tentang jarak yang tercipta Bukan tentang tempat yang berbeda Bukan pula tentang waktu yang berjeda Ini hanya tentang cerita Ujungnya ...
-
Aku memang memiliki dua mata tetapi aku tidak bisa selalu memandang dan memperhatikanmu Aku memiliki dua telinga tetapi aku tidak bisa sela...
-
Semester empat belum genap sebulan berjalan. Kembali merasakan rutinitas yang entah bagaimana aku harus mendeskripsikan. Yang jelas semest...
-
Ketika diniatkan karena Alloh insyaAlloh tidak akan ada kata menyesal Ketika diniatkan karena Alloh tentunya tidak ada kata malas dan...
-
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu...
-
Tuhan.... kalau tak Kau bolehkan aku miliki dia, lalu untuk apa rasa ini Kau cipta? kalau tak Kau bolehkan aku nyatakan cinta, lalu kenapa...
-
sewaktu buka-buka koleksi buku lama, tiba-tiba nemu kertas dan isinya,,,, (silakan baca sendiri ) Sebenernya seingetku ini tulisan ak...