Archive for Juli 2013
Ini pengalaman awal ramadhan kemarin yang udah lama pengen di tulis tapi nggak kesampaian dan baru
sekarang ketulis. Yah, ternyata naik motor selama 2 jam buat sampai sana dan
langsung balik hanya setelah beberapa jam rasanya lumayan juga ya. Dan percayalah,
naik motor malem-malem di gunung dan sepanjang jalannya nggak ada lampu itu
tidak semenyenangkan yang dibayangkan *emang siapa yang bilang kalo itu
menyenangkan ya? –a* yang seenggaknya dengan pemandangan yang sangat menpesona
liat kota dari atas gunung semua kengerian itu terbayar laah :3
Perjalanan ke Gunung Kidul ini sejauh ini adalah perjalanan
paling menantang selama aku bisa naik motor. Naik motor selama 2 jam dengan
jalan yang seperti di gunung *emang gunung sih namanya aja Gunung Kidul* dan
boncengin orang. Waktu berangkat sih enak-enak aja secara masih terang
benderang dan bareng-bareng sama yang lain. Pulangnya selain menguji kemampuan
bermotor, juga menguji mental dan iman. Jalannya belokannya sama sekali nggak
nyantai dan nggak ada lampu masih di tambah naik turun pula. Itu semacam nguji
adrenalin juga sih soalnya belokannya nggak keliatan dan rasanya belom selesai
belok udah muncul belokan berikutnya. Dan berhubung jalanannya sepi dan minta
ditaklukkan semua orang memacu motor dengan kecepatan yang aku nggak bisa
ngejar –a jadilah aku tertinggla sendirian di jalanan yang gelap. Tapi kalo
disuruh nyoba lagi nggak kapok sih :p
Gunung Kidul yang didatengin ini bukan Gunung Kidul yang aku
bayangin. Ini seperti di negeri antah berantah. Nggak ada sinyal dan rasanya
jauuuuuh banget padahal masih di Jogja ._.
Semua capek serasa terbayar ngeliat senyumnya adek-adek TPA
yang ada di sana dan mengikuti acara dengan antusias. Rasanya selalu
menyenangkan tiap kali bisa liat orang lain tersenyum, tertawa, dan bahagia. Yah
pokoknya ngeliat orang lain bahagia itu candu :’)
Ngurusin anak kecil itu menyenangkan. Pada akhirnya tetep
nggak bisa marah walaupun mereka ngeselin banget :D Gimana nggak ngeselin kalo
setiap perkataan yang diomong disela atau malah ditinggal cerita sendiri. Dan
sialnya suaraku nggka bisa lebih keras dari mereka -.-
Ngeliat mereka semangat jawab pertanyaan waktu cerdas
cermat, nulis semua impian mereka dengan antusias dan nempelin di pohon impian,
bahagia banget dapet es kelapa muda dan olive buat buka puasa dan ngeliat
mereka dengan tertib sholat berjama’ah rasanya bener-bener buat terharu. Masih akan
terus ada orang-orang yang punya mimpi dan akan memperbaiki negeri ini. :)
Sesaat sebelum buka puasa aku sempet nanya ke mbak-mbak yang
biasa ngajar TPA disitu tentang tarawih di mushola tersebut. Dan jawabannya
membuat aku bingung dan jadi mikir. Kata mbaknya itu sholat disana biasanya 17
raka’at. Wuaaah 17 raka’at?? Aku taunya 11 raka’at kalo nggak ya 23 raka’at. Ini
aku yang emang nggak tau atau emang harusnya nggak ada. Langsung ngerasa masih
harus banyak banget belajar lagi, iya belajar tentang banyak hal. Juga membuka
kembali memori pelajaran jaman dulu. Rasanya berdosa banget deh pernah belajar
tapi trus malah ngeluapai begitu aja. Seenggaknya besok-besok kalo ada yang tanya
bisa jawab dengan yakin lah.
Perjalanan ke negeri antah berantah di Gunung Kidul itu
bener-bener berkesan buatku. Mengajariku banyak hal *ceilah bahasanya*. Aku ngerasa
bahagia dan bersyukur banget ada dan besar di lungkungan yang cukup kondusif
buat belajar. Punya keluarga dan teman-teman yang luar biasa baik. Nggak pernah
ngerasa susah buat cari air. Makan cukup. Tidur masih di kasur. Kurang apalagi
coba? Di sana air bersih ternyata harus beli. Akses ke luar juga nggak semudah
di Jogja. Kualitas pendidikan jangan dibandingin sama sekolah di kota. Masih butuh
bertahun-tahun lah kalo mau nyusul. Kecuali ada yang mau konsen banget buat
mengabdi di sana mengembangin. Dan sayangnya aku ngerasa masih belum bisa
apa-apa sekarang. :(
Rasanya tersentuh sekali ketika mereka memberikan lempeng
yang mereka bilang sebagai oleh-oleh kepada kami. Bahkan dengan segala keterbatasan
yang mereka miliki, mereka masih memiliki hati yang begitu lapang untuk member kepada
yang lain.
Aku bahagia ada di antara teman-teman yang masih mau
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran bua orang lain. Aku bahagia ada diantara
orang-orang yang belajar untuk tidak egois hanya memikirkan diri sendiri
kendatipun pusing dengan segala macam tugas kuliah. Aku bahagia, sangat bahagia
ketika melepas kami ke Jogja salah seorang perwakilan mereka mendo’akan
keselamatan dan kesuksesan kami. Bagaimana mungkin tidak bahagia ketika do’a
tersebut diaminkan oleh semua jama’ah yang ada di mushola tersebut. Aku pulang
dari sana dengan segenap perasaan bahagia dan membawa banyak sekali pelajaran
kehidupan dari mereka :)
Perjalanan ke Gunung Kidul dalam acara Geodesi Beramal
2 Ramadhan 1434|10 Juli 2013
Terselip kebanggaan dan kebahagian pada jurusan dan teman-teman
tercinta.
GEODESI! SATU HATI!
Dokumentasi
Perjalanan dari parkiran motor ke mushola |
senyum matahari dari hati yang tulus |
kami dan mereka (1) |
kami dan mereka (2) |
Sambutan dari tuan rumah |
Sambutan ketua KMTG |
Lomba Cerdas Cermat |
Games |
Posted by Syarofina in geodesi, keluarga, pengalaman, refleksi, teknik
2 comments
Diberdayakan oleh Blogger.
Social Icons
:)
Social Icons
Cari Blog Ini
-
Satu untuk Semua. Semua untuk Satu. Slogan itu sudah sering terdengar. Kalimat itu tidak asing dan barangkali sudah familiar dalam k...
-
@syarofina hohoho.. sip2.. semangat mbaaak! yang diomongin ke aku juga jangan cuman ngomong doang yaa! :p Sebaris kalimat yang sebenarnya...
-
Tidak ada yang melarang orang bermimpi. Seaneh apapun dan semustahil apapun juga sebanyak apapun. Mumpung mimpi masih gratis ya jadi tuli...
-
Bukan tentang jarak yang tercipta Bukan tentang tempat yang berbeda Bukan pula tentang waktu yang berjeda Ini hanya tentang cerita Ujungnya ...
-
Aku memang memiliki dua mata tetapi aku tidak bisa selalu memandang dan memperhatikanmu Aku memiliki dua telinga tetapi aku tidak bisa sela...
-
Semester empat belum genap sebulan berjalan. Kembali merasakan rutinitas yang entah bagaimana aku harus mendeskripsikan. Yang jelas semest...
-
Ketika diniatkan karena Alloh insyaAlloh tidak akan ada kata menyesal Ketika diniatkan karena Alloh tentunya tidak ada kata malas dan...
-
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu...
-
Tuhan.... kalau tak Kau bolehkan aku miliki dia, lalu untuk apa rasa ini Kau cipta? kalau tak Kau bolehkan aku nyatakan cinta, lalu kenapa...
-
sewaktu buka-buka koleksi buku lama, tiba-tiba nemu kertas dan isinya,,,, (silakan baca sendiri ) Sebenernya seingetku ini tulisan ak...