Archive for September 2013

Kisah Sebotol Pepsi


                “Di depan masjid ada gang kecil masuk aja nanti di kanan jalan ada rumah” penjelasan yang cukup jelas sebenarnya untuk menujukkan posisi rumah yang aku cari sore tadi. Dan itu adalah jawaban yang kuperoleh setelah entah entah berapa kali aku bertanya untuk meyakinkan diri bahwa aku ada di tempat yang benar. Aku melihat sekeliling dan menemukan jalan sempit, hanya saja jalan tersebut membuatku tidak yakin karena tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. Jalan tersebut sudah aku lewati sebelum akhirnya aku berbalik karena jalan tersebut hanyalah lorong diantara dua tembok tinggi dari tumah yang ada. Tidak kurang dari dua kali aku memutari jalan di daerah tersebut demi mencari tempat itu. Bahkan sudah dua kali pula aku ke tempat tersebut. Dua kali dengan motor yang berbeda dan waktu yang berbeda walaupun hanya berkisar dalam jam perbedaan tersebut. Tetapi masih dengan orang yang sama yang dengan kerelaan hatinya menemaniku. Tetapi tetap saja rumah yang dicari tidak ditemukan.
                Setelah menghela nafas dan merelakan pulsaku terpakai untuk menanyakan –lagi- tempat tersebut akhirnya aku memutuskan untuk menelepon. Setelah beberapa saat percekapan telepon, aku menyadari sesuatu. Telepon kututup kemudian aku menoleh pada rekanku dengan cengiran konyol di wajah.
“Aku salah nangkep. Masjidnya salah” kataku akhirnya. Dan kami tertawa, menertawakan kebodohan yang kulakukan. Bagaimana mungkin aku sampai salah sebanyak dua kali padahal posisi kedua masjid tersebut berlawanan arah. Dan tidak pula ada dalam jarak yang berdekatan.
Setiap kejadian pasti ada hikmah dibaliknya. Mungkin aku menag harus kembali ke tempat yang salah itu untuk kedua kalinya untuk memberikan jatah rizki tukang cimol yang dititipkan Alloh padaku. Di sisi lain, aku jadi tahu jalan-jalan di daerah tersebut. Bisa jadi memang tidak –atau belum- bermanfaat tapi entah suatu saat nanti. Who knows? Dan aku menikmati jalan-jalan sore yang menyenangkan.
Kejadian sore tadi dimulai dari sebotol pepsi. Botol pepsi yang tiba-tiba diminta adikku untuk dicarikan sebagai bahan membuat roket. Satu botol yang menghasilkan banyak cerita. Dari sms yang dikirimkan entah ke berapa orang, menanyai satu per satu orang yang sedang online facebook sampai petualangan untuk mengambil botol tersebut. Dan semua hanya karena sebotol pepsi.
Semoga semua usaha tersebut menuai berkah. Semoga kesungguhan dalam mencari botol pepsi juga kesungguhannya dalam merakit diberi balasan terbaik. Semoga kerja kerasnya malam ini dibalas dengan kelancaran dalam presentasi besok dan kemenangan dalam perlombaan nanti. Do’a terbaik untukmu dariku :) 
yang dicari-cari :)


Ma’akumunnajaah
diluruskan niatnya lagi ya dek
kalau waktunya pas semoga bisa nyempetin nonton
I’m proud of you :)



Dilema Rumah di Jogja


Siapa yang bilang rumah di Jogja itu menyenangkan? Terutama jika jarak tempuh kampus ke rumah merupakan jarak yang ‘tanggung’. Tidak dekat tapi juga rasanya terlalu sayang jika harus menganggarkan biaya untuk mengontrak atau kos. Rumah di Jogja itu seperti pisau bermata dua. Di satu sisi ada begitu banyak hal menyenangkan dan keuntungan yang didapat karena tinggal di rumah. Namun di waktu yang bersamaan ada banyak tuntutan dan juga ‘etika’ yang harus dipenuhi. Dan bukan perkara mudah untuk ‘melegakan’ permintaaan dari rumah. Seringkali akhirnya terjadi perang batin yang menguras fikiran dan tenaga. mungkin memang terdengar berlebihan tapi begitulah kenyataannya.
Siapa yang menyangkal jika setiap kali makan bisa pulang dan menghemat uang saku adalah sesuatu yang menyenangkan? Kurasa semua pasti setuju. Lalu jika jarak tempuh untuk pulang ke rumah bukan waktu yang singkat bagaimana? Apa yang tidak menyenangkan dari bisa tidur di kamar milik sendiri di tempat yang notabene adalah tempat paling nyaman untuk istirahat? Kemudian bagaimana jika ketika pulang ke rumah ternyata malam sudah kian larut dan badan rasanya sudah berteriak minta istirahat sedang masih ada jarak dan waktu yang harus dilewati untuk sampai rumah? Manalah hal yang tidak menyenangkan jika ketika ingin makan selalu ada makanan yang tersedia? Apa yang tidak enak dari memiliki banyak saudara yang bisa dimintai bantuan ketika tugas yang begitu banyak datang? Apa yang tidak enak dari selalu dapat berdekatan dengan kedua orang tua sedang yang lain harus merantau jauh?
Semua fasilitas yang diperoleh ketika tinggal di rumah sebenarnya harus dibayar mahal. Ada banyak hal yang kemudian harus diperhatikan. Ada hak-hak keluarga yang kemudian harus ditunaikan. Ada kewajiban kepada masyarakat yang sepantasnya dijalankan. Ada perhatian, waktu, dan pikiran yang kemudian harus diberikan kepada mereka. Lebih kecil ruang egois untuk diri sendiri. Karena selayaknya inilah dunia nyata. Inilah kehidupan bermasyarakat.
Betapa sedih ketika sampai detik ini rasanya belum bisa adil dalam menunaikan hak-hak mereka. Terenyuh rasanya ketika ditanya, “mbak, kapan di rumah? kapan bisa bantuin yang di rumah? kok pulangnya malam terus?” Penyesalan sering menghantui ketika kemudian ketika kekecewaan terucap, “Takkira kamu mau pulang mbak. Aku mau tanya matematika” Sungguh tidak ada niatan sama sekali untuk mengabaikan yang di rumah. Karena bagaimanapun merekalah orang terdekat kemana aku akan mencari pertama kali jika terjadi sesuatu. SIlakan, silakan sampaikan jika kalian memang membutuhkanku, sampaikan jika kalian ingin aku membantu. Akankah aku menjawab tidak jika ditanya “mbak, besok bisa bantuin umi? “ Percayalah aku akan mengusahakan semaksimal yang aku bisa.
Mungkin salahku karena belum sanggup mengatur waktu dengan baik ketika kemudian tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas rumah sebelum berangkat ke kampus. Bahkan sekedar menyapu dan cuci piring seringkali terlewat. Mungkin memang aku harus menjadi kakak yang lebih baik dan perhatian sehingga tahu kapan kalian membutuhkanku. Seharusnya aku bisa membantu kalian bahkan tanpa kalian harus memintanya. Mungkin aku masih harus lebih pandai lagi mengatur jadwal sehingga kewajibanku untuk member manfa’at untuk masyarakat tidak hilang. Agar bisa lagi menghadiri rapat rutin remaja masjid setiap malam kamis yang hanya dua pecan sekali itu. Juga bisa kembali mengajar adik-adik penuh semangat di TPA.
Siapa yang bilang tinggal di rumah bisa bermanja-manja? Siapa yang bilang tinggal di rumah bisa seenaknya? Siapa yang bilang tinggal di rumah bisa berbuat dan meminta kepada orang tua sesuka hati? Siapa bilang tinggal di rumah lalu bisa pergi dan pulang ke rumah semaunya?
Ketika tinggal di rumah, justru di sanalah real kehidupan. Tinggal di rumah berarti menjadi bagian dari masyarakat. Ada norma-norma yang kemudian tidak bisa diabaikan. Pulang malam apalagi bagi seorang perempuan tentunya bukanlah hal yang bijak. Tidak pernah muncul dalam kegiatan yang ada di masyarakat juga bukan hal yang wajar. Mengabaikan hak-hak keluarga yang setiap hari bertemu juga bukanlah hal yang baik. Banyak, masih begitu banyak hal yang harus diperbaiki lagi dariku.
Sejuta maaf tak akan sanggup mengganti hati-hati yang sempat terluka karena sikapku. Namun, ijinkan aku meminta segenggam maaf dari kalian bersama janji dariku untuk berusaha menjadi lebih baik lagi. Semoga pada akhirnya aku dapat seutuhnya menjadi bagian dari masyarakat, menjadi anak juga kakak yang baik dan dapat dibanggakan.
Laa yukallifullohu nafsan illa wus’ahaa. Tiadalah beban itu diberikan kecuali dia mampu menanggungnya. Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala tho’atik, tsabbit qolbii a’la diinik. Semoga niat ini senantiasa terjaga hanya untuk mendapat ridhoMu Ya Alloh…



Semester Baru (lagi)


                Seolah waktu berlari dan ketika benar-benar tersadar tahun ketiga masa perkuliahan sudah ada di depan mata. Seolah bertanya, apa saja yang sudah kamu lakukan 2 tahun belakangan ini? Lalu apa yang sudah kamu rencanakan untuk megisi waktuke depan?
                Menengok kembali rencana yang terancang semester lalu, tahun lalu, bahkan 2 tahun lalu. Mengevaluasinya dan kemudian sampai pada sebuah titik kesimpulan. Masih ada rencana yang sudah tertulis dari beberapa saat lampau dan belum tercoret dalam daftar list yang telah terlaksana. Masih ada banyak yang harus dievaluasi kembali sembari tetap mempersiapkan rencana ke depan. Keep in track ataukah harus mempersiapkan rencana cadangan?
                Rencana yang sudah dibuat bahkan dari semester awal kuliah, rencana kelulusan yang sudah dicanangkan bahkan dari semester 1, rencana jumlah SKS yang diambil setiap semester, dan beberapa rencana lain sepertinya harus masuk tahap evaluasi kembali. Pada kenyataannya hidup tidak bisa egois dan hanya peduli pada diri sendiri. Apa bahagianya jika checklist to do kita tercapai semua sedang banyak yang terkorbarkan? Sedang pada saat yang sama ada orang lain yang berjuang lebih keras karena pilihan itu? Jika memang masih ada pilihan untuk kompromi bijakkah untuk tetap memenangkan ego pribadi?
                Masih ada beberapa semester untuk memaksimalkan keberadaan di kampus. Masih ada waktu untuk mengejar yang ingin dilakukan selama masih menyandang status mahasiswa. Masih ada peluang untuk mengisi hidup dengan banyak hal bermanfaat lainnya. Dan itu memang sebuah pilihan.
                Betapa sepanjang perjalanan kuliah ini berulang kali niat harus kembali di luruskan. Apa yang dicari selama kuliah ini? Apa tujuan akhir yang ingin dicapai? Lalu apa lagi yang harus menjadi tujuan jika bukan ridhoNya? Bukankah jika ridhoNya sudah diberi dan keberkahan telah diturunkan maka tidak ada lagi hal yang akan menyulitkan? Dan hal yang sama berlaku dalam setiap perjalanan kehidupan.
                Bismillah, semester baru! Semangat baru! Semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Semangat menuju surgaNya.
                Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala thooatik. Tsabbit qolbii ‘alaa diinik. Ya Allah jaga aku dalam penjagaanMu karena Engkaulah sebaik-baik penjaga. Berikanlah yang tebaik bagiku. Terbaik dalam pandanganMu karena Engkaulah yang Maha Mengetahui.
2 hal yang jadi target semester ini : hafalan dan bisa nyetir mobil :D
Target IP dan kuliah masih sama dengan yang sebelum-sebelumnya. SEMANGAT!!! ^^
                  


Selamat Datang




Assalamu'alaikum wr wb
"Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Istimewa Negrinya, Istimewa Orangnya
Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Jogja Istimewa untuk Indonesia" -Jogja Istimewa.Kill the DJ-

Sugeng rawuh dumugi Ngayogyakarta. Selamat datang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selamat datang di universitas kerakyatan dan selamat datang di Fakultas terbesar di universitas ini. 
Bukan kebetulan kalian semua ada di sini. Benang takdir yang terajut membimbing kalian sampai di sini. Yang Maha Kuasa menghendaki kalian menjadi sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mengecap kuliah di UGM ini.
Bukan tanpa perjuangan kalian sampai di sini. Menyisihkan lebih dari 40 orang untuk mendapatkan kesempatan kuliah ini bukanlah hal yang mudah. Dan kalian mendapatkannya. Mungkin Dia menginginkan kalian untuk di sini, dengan jalan ini untuk menjadi generasi terbaik yang akan menggantikan para pemimpin.
Bukan lagi kalian adalah anak kecil yang seluruh terpaku pada jadwal yang ditentukan orang lain. Sekarang kalian adalah pemimpin bagi diri kalian masing-masing. Penentu kehidupan dan pemilik keputusan yang bisa menentukan tindakannya. Maka lakukanlah apapun dan jadilah apapun dengan bertanggung jawab. Di atas semuanya menjadi bermanfaat untuk orang lain adalah keutamaan.
Bukan karena terpaksa seharusnya kalian hadir di sini untuk mengikuti serangkaian Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) ini. PRAJURIT (Pelatihan dan Orientasi Menuju Solidaritas Teknik) 2013 yang merupan nama dari PPSMB Fakultas Teknik merupakan salah satu sarana dan fasilitas yang dapat digunakan untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan dunia kampus. Latihan bersosialisasi dengan teman-teman baru dan juga mendapat banyak materi bagus dengan pembicara profesional untuk menambah pengetahuan dari mulai kuliah sampai soft skill. Dengan PPSMB ini harapannya kalian siap untuk menjalani kehidupan kampus.
Dan akhirnya, kami selaku panitia PPSMB PRAJURIT khususnya bidang kesekretariatan (KSK) mengucapkan selamat datang, selamat bergabung di keluarga besar fakultas teknik UGM. Selamat bergabung dalam barisan engineer pembangun bangsa.
Untuk penutup, ijinkan kami selaku panitia PRAJURIT  2013 pada umumnya dan KSK pada khususnya memohon maaf atas segala salah baik yang disengaja maupun tidak. Terutama saat menjadi admin baik twitter maupun facebook.
Padamu negeri teknik berbakiti.
PRAJURIT!!! BERANI!!!
TEKNIK!!! JAYA!!!

Wassalamu'alaikum wr wb
Bidang Kesekretariatan,
Fina-Ira-Ema-Irna-Okta-Galuh-Yoga-Rendy-Habib-Ihsan-Harfan



Barakallah, Sayang,,,


September ini seperti September sebelumnya terasa istimewa dan salah satunya karenamu. Ya, karena tepat 10 tahun yang lalu Allah mengijinkanmu hadir dalam hidupku. Melengkapi hidupku dan menjadikannya lebih berwarna. Kehadiranmu adalah anugerah sekaligus pembebanan untukku. Tapi percayalah kehadiranmu menghadirkan senyum. Juga untukku. 
Peluk cium yang masih sering kuberikan hingga saat ini tak akan sanggup mewakili sayangku untukmu. Begitupun untaian do’a untukmu dalam pintaku padaNya semoga bisa mewakili rasa syukurku karena memilikimu. Do’a dan harapan yang lahir bersama hadirmu dari kedua orang tua akan terus menyertaimu sepanjang hidupmu. Kasih sayang mereka tanpa pamrih. Karena itu belajarlah untuk sedikit mendengarkan dan mengurangi kebandelanmu.
Kecerdasan dan kekritisanmu terlihat jelas. Kamu adalah anak yang berbakat. Dan sungguh akan sangat membahagiakan dan membanggakan jika kamu bisa memaksimalkannya. Do’a tulusku untuk keberhasilanmu. Selalu.
Maafkan aku yang tidak mengucapkan sepatah katapun untuk memberimu selamat akan hari ini. Bukan karena tidak ingat tapi memang hari ini sebenarnya bukanlah hari yang istimewa jika bukan karenamu. Biarlah ketika kamu lebih paham nanti kamu tahu bahwa saat ini nyata adanya bahwa jatah usia yang diberikanNya senantiasa berkurang. Bahkan bilangannya sempurna menjelma tahun pada hari ini.
Maafkan aku jika tidak dapat selalu hadir dan mendampingimu. Sungguh bukan karena aku tidak peduli atau tidak ingin. Semoga seuntai do’a yang kutitipkan padaNya sampai padamu. Tidak mengapa kamu tidak tahu karena aku tahu Dia Maha Mengetahui.
Maaf untuk segala tingkah yang tidak mengenakkan dan menyebalkan bahkan mungkin berdampak buruk dan menyisakan memori tidak baik dalam hidupmu. Semoga kelak aku bisa menggantikannya dengan memori lain yang lebih manis.
Jadilah apapun yang kamu inginkan selama itu karenaNya dan di jalanNya. Kudo’akan selalu yang terbaik semoga diberikanNya kepadamu. Impian, cita-cita dan harapan apapun itu kejarlah sampai titik maksimal yang kamu mampu sambil terus meminta kepadaNya. Karena do’a dan usaha seharusnya memang tidak dipisahkan. Jadilah pejuangNya sebelum apapun. Jadilah da’iNya sebelum apapun.
Barokalloh fii umrik. Rabbanaa atina fiddunyaa hasanah wa fil ‘akhiroti khasanah wa qina ‘adzabannar,,,
Semoga keberkahan dunia dan akhirat menjadi milikmu
Semoga kamu menjadi anak yang senantiasa berbakti pada kedua orang tua, sayang pada yang muda dan hormat pada yang tua
Semoga ilmu yang bermanfaat dan rizki yang berkah adalah hal yang senantiasa melingkupi hidupmu
Semoga keberadaanmu adalah manfaat dan solusi bagi orang lain
Semoga Allah senantiasa menjagamu dalam setiap langkahmu
Semoga Allah  memasukkanmu dalam orang-orang yang dicintaiNya
Semoga kamu menjadi salah satu dari pejuang-pejuangNya
Semoga agamaNya senantiasa menjadi prioritas utama dalam hidupmu
Semoga Allah mengijinkan kita semua berkumpul kembali di surgaNya. Di tempat terbaik yang diberikan olehNya.
2 September 2013,
untukmu Idris Abdurrahman
semoga suatu saat tulisan ini tersampaikan kepadamu dan kamu tahu betapa kamu memiliki diriku. selalu dan selamanya.
maaf belum bisa jadi contoh dan kakak yang baik buatmu


Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

:)

Social Icons

Cari Blog Ini

Featured Posts